Bermula dari kenangan dimasa kecil, ketika masih duduk dibangku Sekolah Dasar.
Ketika itu saya sedang beremain kelereng dihalaman rumah, setelah pulang dari sekolah. Tiba-tiba saja pada waktu sedang berjongkok, terasa seperti ada yang mendorong, sehingga saya terdorong kedepan dan tersungkur. Walaupun tidak ada luka apapun tetapi ketyikasaya berusaha bangun terasa pusing. Saya berpikir kenapa hanya tersungkur begitu saja sudah terasa pusing ?
Tetapi kemudian terdengar teriakan bebarapa orang "Lidu...., lindu...."
dalam bahasa daerah saya artinga gempa.
Ternyata terjadi gempa yang cukup lumayan terasa guncangannya.
Beberapa hari kemudian pada malam hari sewaktu sedang nyenyaknya tidur, tiba-tiba saya terguling terjatuh dari tempat tidur. Seperti ada yang mendorong menggulingkan saya kesamping, sehingga saya terjatuh daritempat tidur.
Saya terbangun dan terdengar suara berderak dari lemari pakaian yang bergoyang, dan suara genteng-genteng rumah yang bergesekan. Saya segera di tarik oleh ibu saya keluar untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.
Untunglah bahwa rumah-rumah di kampung saya memang dibuat tahan gempa, walaupun hanya pada guncangan-guncangan gempa tingkat tertentu. Seandainya terjadi gempa yang lebih besar pasti akan terjadi kerusakan-kerusakan pada rumah kami.
Apakah gempa itu ?
Gempa Bumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, oleh patahan aktif aktivitas gunung berapi atau runtuhan batuan. Kekuatan gempa bumi akibat aktivitas gunung berapi dan runtuhan batuan relatif kecil frekuensi kejadiannya dibandingkan dengan gempa bumi akibat tumbukan antar lempeng bumi dan patahan aktif.
Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
Lempeng Samudera yang rapat massanya lebih besar ketika bertumbukkan dengan lempeng benua di zona tumbukan (subduksi) akan menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan mengalami perlambatan akibat gesekan dari selubung bumi. Perlambatan gerak itu menyebabkan penumpukkan energi di zona subduksi dan zona patahan.
Akibatnya di zona-zona itu terjadi tekanan, tarikan, dan geseran. Pada saat batas elastisitas lempeng terlampaui, maka terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba. Proses ini menimbukan getaran partikel ke segala arah yang disebut gelombang gempa bumi.
Penyebab terjadinya gempa bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang sekali) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi
dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar